IDXChannel - Serangkaian agresi militer Israel terhadap wilayah Gaza, Palestina melahirkan boikot produk-produk perusahaan yang dianggap pro-Israel. Peristiwa ini menjadi perhatian pelaku pasar modal mengingat potensi pengaruhnya terhadap sektor ritel.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui dampak boikot produk terafiliasi Israel masih tak sebesar konflik Rusia-Ukraina beberapa waktu lalu. Market dinilai masih cukup kondusif merespons hal itu.
"Saya yakin bukan tidak berdampak signifikan, tapi market kita masih cukup manageable," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Workshop Pasar Modal, Balikpapan, Jumat (17/11/2023).
Gesekan politik Rusia dan Ukrainia menyasar sektor energi nasional, yang berdampak signifikan bagi rantai pasok emiten energi. Sementara boikot produk hanya terhadap beberapa perusahaan.
Iman menilai investor pasar modal cukup cerdas dalam mengambil keputusan investasi.