Menurutnya hingga 2023 suku bunga acuan tersebut dinilai akan terus dijaga rendah. Karena itu, Luqman menyarankan investor fokus pada saham dengan pertumbuhan yang terjaga on the growth stock. Selain itu, saham-saham di sektor kesehatan, consumer discretioneries, dan komunikasi pun dinilainya akan terjaga di kondisi uptrend.
Saham Syariah Diminati
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder Syariah Saham Ady Nugraha mengatakan saham syariah pun kini kian diminati. Hal itu tercermin dari investor Syariah yang terus tumbuh 664% dari 2016 hingga 2021. Dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sekitar 65%.
Hal itu seiring pula pasar saham Syariah yang terus bergerak positif. Selama 2020 rasio pencatatan saham syariah mencapai 75% dari total listing.
“Jumlah saham syariah juga selalu meningkat jadi kemarin saham-saham yang IPO banyak yang masuk daftar efek syariah. Terakhir, yang paling fenomenal, yang paling menarik, unicorn Indonesia, yaitu Bukalapak ternyata disahkan sebagai emiten syariah. Ini patut berbangga hati juga karena akan mempengaruhi pasar syariah kita nanti, terutama di kapitalisasi pasar,” ujarnya.
(IND)