Yuan China anjlok -0,04% di 6,3696, sementara sisanya menguat seperti Dolar Singapura naik -0,06% di 1,3644, dan Dolar Australia melesat 0,16% di 0,7116.
Sebagai catatan, Dolar AS mulai pulih dari penurunan yang terjadi pada Rabu lalu (1/12) setelah kabar varian baru virus corona Omicron menyebar dan memicu penurunan sejumlah harga komoditas, seperti minyak mentah.
Indeks dolar terhadap mata uang utamanya sempat menguat 0,1%. Greenback juga naik terhadap dolar Kanada, Australia dan Selandia Baru dan terhadap Euro serta Pound Inggris.
Analis melihat kondisi demikian membuat investor dan trader lebih dominan mengambil langkah untuk menghindari risiko dengan cara menarik dananya dari bursa saham (menjual sahamnya), sementara di pasar uang, investor akan akan menjual high yield currency. Kondisi ini disebut risk-off.
"Apa yang Anda lihat adalah langkah risk-off klasik di pasar FX dan itu berarti dolar mengungguli mata uang komoditas," kata Analis valuta asing, Erik Bregar, dilansir Reuters, Kamis (2/12/2021).