Dia optimistis terhadap peningkatan produksi yang lebih tinggi pada tahun ini, didukung oleh kondisi cuaca yang baik.
"Sejalan dengan peningkatan produksi, ANJT menjual 60.057 metrik ton (mt) CPO pada kuartal I-2025, meningkat 7,5 persen dari 55.857 mt pada periode yang sama tahun lalu," kata Nopri dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
ANJT mencatatkan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 29,6 persen, mencapai USD63,4 juta (Rp1,04 triliun) pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan USD48,9 juta (Rp765,8 miliar) pada periode yang sama tahun 2024.
Peningkatan ini didorong oleh volume penjualan dan harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) yang lebih tinggi.
Berdasarkan segmen bisnis, Kelapa Sawit menjadi kontributor utama dengan pendapatan sebesar USD61,7 juta atau 97,4 persen dari total pendapatan konsolidasi.
Segmen Sayuran juga menunjukkan kinerja yang solid dengan peningkatan pendapatan sebesar 55,3 persen dari USD0,7 juta menjadi USD1,1 juta, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan ASP edamame beku, segar, dan mukimame.
Untuk segmen Sagu menyumbang USD0,4 juta terhadap pendapatan konsolidasi, meningkat 21,9 persen dari USD0,3 juta pada periode yang sama tahun lalu, terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi.
Nopri menjelaskan, peningkatan laba bersih ini mencerminkan ketangguhan model bisnis perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar melalui strategi harga yang adaptif dan pengelolaan biaya yang efisien.