DEWA berhasil membukukan pendapatan Rp3,11 triliun sepanjang semester I-2025, naik 6,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba bersih melonjak tajam 1.075,6 persen menjadi Rp168 miliar dari sebelumnya hanya Rp14,3 miliar.
Pemulihan margin menjadi salah satu penopang kinerja, sekaligus menandai titik balik penting bagi perseroan.
HP Sekuritas menyoroti perbaikan struktur permodalan usai private placement dan dukungan pendanaan pinjaman sindikasi dari Bank Central Asia (BCA).
Dengan kondisi neraca yang lebih sehat, DEWA kini mampu menjalankan strategi insourcing melalui armada milik sendiri, menggantikan peran subkontraktor. Langkah ini diharapkan memangkas biaya secara signifikan.
Dari sisi kontrak, operasi DEWA masih ditopang empat tambang utama dalam grup BUMI, yang menjamin kesinambungan volume.