"Secara keseluruhan data inflasi AS menunjukkan bahwa laju tekanan inflasi AS masih cukup tinggi. Dan memudarkan ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The FED)," kata Gunawan, Jumat (11/10/2024).
Gunawan menyebutkan, kinerja bursa saham di Asia mayoritas ditransaksikan beragam dengan kecenderungan bergerak sideways. Imbal hasil US Treasury juga terpantau mengalami penguatan dibandingkan perdagangan sebelumnya.
"Kinerja IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.470 hingga 7.570 di hari ini," tutur Gunawan.
Sementara itu, Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang Rp15.630-Rp15.670 per USD pada sesi perdagangan hari ini.
"Sejauh ini dolar AS masih diuntungkan dengan rilis data inflasi AS. Sementara harga emas terpantau bergerak menguat terbatas di level USD2.637 per ons troy," kata Gunawan.
(DESI ANGRIANI)