IDXChannel - Saham Asia turun pada awal Rabu (31/5/2023). Penurunan dipimpin oleh Hong Kong di tengah melemahnya aktivitas manufaktur di China.
Indeks Hang Seng turun sekitar 1,7% setelah indeks manajer pembelian (PMI) China untuk bulan Mei tercatat melemah.
Dilansir dari Bloomberg, hal ini meningkatkan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan ekonomi di China.
Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan melawan sentimen suram, didorong oleh saham pembuat chip dan rantai pasokan kendaraan listrik.
Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan pemulihan yang sangat signifikan di sektor semikonduktor tahun depan. Hal ini akan meningkatkan pendapatan perusahaan Korea.
“Pasar cenderung mengalami penurunan tahun ini dan memasuki pemulihan tahun depan,” kata Timothy Moe, kepala strategi ekuitas Asia Pasifik di Goldman Sachs.
Minyak mencatat penurunan terbesar dalam empat minggu di tengah tanda-tanda permintaan yang lebih lemah dan pasokan yang cukup menjelang pertemuan OPEC+ yang akan datang.
Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 sedikit berubah. Perusahaan energi pada Selasa menyeret S&P 500 karena minyak merosot di bawah USD70 per barel. Minyak tetap di bawah level USD70 pada jam-jam awal Asia.
Nasdaq 100 naik 0,4% pada Selasa dan memperpanjang lonjakan tahun ini menjadi 31%. Nilai Nvidia Corp. melonjak mendekati USD1 triliun setelah mengumumkan beberapa produk terkait kecerdasan buatan (AI).
Ukuran dolar tercatat lebih tinggi karena greenback naik versus sebagian besar mata uang utama. (WHY)