IDXChannel - Pertumbuhan sektor otomotif di 2025 akan menghadapi sejumlah tantangan mulai dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen hingga pelemahan rupiah dan daya beli masyarakat.
Riset Samuel Sekuritas menyebut, ancaman eksternal juga tidak bisa diabaikan seperti penguatan dolar AS yang akan membatasi kemampuan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga.
"Kondisi ini bisa berdampak pada daya beli masyarakat dan melemahkan permintaan kendaraan. Ditambah lagi, nilai tukar rupiah yang lemah dapat memberikan tekanan tambahan pada pasar otomotif," tulis riset tersebut, Jumat (17/1/2025).
Namun demikian, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memiliki fondasi kuat dari sumber pendapatan yang terdiversifikasi melalui anak perusahaan di berbagai sektor strategis.
DRMA menunjukkan perkembangan positif dengan meluncurkan model baru dan suku cadang otomotif yang inovatif. Langkah ini dapat membantu mereka mengurangi dampak negatif dari kenaikan PPN ke 12 persen sekaligus menjaga stabilitas pendapatan di tengah tantangan pasar.