Di sisi lain, ASII perlu mengantisipasi penjualan mobil non-hybrid yang akan tetap rendah karena dampak kenaikan PPN. Ini juga berpotensi memengaruhi pendapatan dan margin DRMA terutama jika efisiensi operasional dan volume penjualan tidak memenuhi ekspektasi.
Astra memiliki peluang dari produksi kendaraan listrik hybrid (HEV) yang hanya dikenakan PPN 3 persen. Sementara Dharma dapat melebarkan sayapnya melalui kerja sama dengan perusahaan otomotif Tiongkok, terutama untuk memenuhi aturan kandungan lokal.
"Harga saham ASII yang saat ini relatif rendah bisa menjadi peluang menarik bagi para investor untuk masuk," tutur Samuel Sekuritas.
Target saham ASII berada di harga Rp5.800 dan saham DRMA di harga Rp1.025.
(DESI ANGRIANI)