Di tengah pergeseran ini, Aditya mengatakan, Ciputra sudah melakukan penyesuaian dengan produk-produk yang bisa memenuhi permintaan pasar. Perseroan saat ini memiliki portofolio produk yang beragam yang diperuntukkan mulai dari kelas menengah bawah hingga kelas atas.
Dia meyakini daya beli masyarakat masih ada meskipun secara umum relatif lesu. Dia juga berharap berharap suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) bisa kembali turun dan ketidakpastian global berkurang, sehingga permintaan properti meningkat.
Pada 2025, CTRA menargetkan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp11 triliun. Angka ini relatif tidak berubah dibandingkan tahun lalu.
(Rahmat Fiansyah)