IDXChannel - Sejarah saham ADHI atau kode emiten dari perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dimulai pada tanggal 8 Maret 2004. Pada saat emiten dengan kode saham ADHI tersebut dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp150 per saham.
Diketahui bahwa 10% dari total saham yang ditawarkan kepada masyarakat, yaitu 44.132.000 saham biasa dengan nama baru, telah dialokasikan secara khusus kepada pengurus (Employee Management Buy-out / EMBO) dan kepada karyawan Perseroan melalui suatu program alokasi stok karyawan. Perusahaan (Distribusi Saham kepada Karyawan / ESA). Selanjutnya, pada tanggal 18 Maret 2004, seluruh saham ADHI dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejarah Saham ADHI
Sejauh ini, saham ADHI telah berada di BEI selama lebih dari 16 tahun. Selain aspek keuangan, perkembangan ADHI juga tercermin dari jumlah anak perusahaan yang berhasil didirikan ADHI dan persentase kepemilikannya.
Berdasarkan peraturan perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADHI meliputi: konstruksi; Konsultasi di bidang manajemen dan teknik industri (Engineering Procurement and Construction/EPC); Pemasangan prasarana dan perlengkapan perkeretaapian; Penanaman Modal, Perdagangan Umum, Jasa Penyediaan Barang, Industri Pembuatan Beton Pracetak, Jasa Teknologi Informasi dan Industri Pertanian; dan Real Estat, Perhotelan dan Real Estat.
Saat ini, kegiatan utama ADHI dan anak perusahaannya (Grup) adalah konstruksi, EPC, properti, real estat, investasi infrastruktur, operasi infrastruktur dan kereta api, penyedia pasokan dan layanan, dan hotel.
Adapun contoh proyek-proyek yang telah berhasil dilaksanakan oleh ADHI seperti PLTU Tembilahan 2×100 MW tahun 2007, Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina RU IV Cilacap tahun 2011, Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina RU IV Cilacap tahun 2011, Grand Taman Melati Margonda di Depok, Taman Melati Jatinangor di Sumedang, Tol Ruas Nusa Dua – Benoa tahun 2016, Produksi Aromatik dan Minyak Bahan Bakar tahun 2017, KPBU Unsolicited SPAM Kota Dumai tahun 2019, dan masih banyak lagi. (SNP)