Kesimpulan yang bisa dipetik dari investasi saham tersebut bahwa harga saham yang lebih murah (Saham AAAA) dengan nominal Rp1.000 per saham belum tentu lebih murah dari saham (BBBB) yang harganya lebih mahal sebesar Rp5.000 per saham.
Jika ada rumus cara menghitung nilai intrinsik, rumus Warren Buffett-lah yang bisa di pakai. Sebab Warren Buffett menjadi investor saham yang sangat sukses karena keahliannya dalam menentukan nilai intrinsik dari suatu saham.
Buffett bisa dengan akurat menentukan nilai intrinsik dari saham A, B, dan C, masing-masing adalah 100, 150, dan 200, sementara harga dari ketiga saham tersebut di market masing-masing adalah 80, 70, dan 250. Maka saham yang akan dipilih Buffett sudah tentu saham B, karena diskonnya paling besar.
Buffett tidak peduli jika saham B ini harganya dari sisi PER atau PBV cukup mahal. Asalkan perusahaannya benar-benar bagus yang ditunjukkan dengan nilai intrinsiknya yang tinggi ia akan tetap membelinya. (SNP)