Dian menjelaskan, batu bara antrasit sangat langka, di mana jenis batu bara tersebut menyumbang hanya 1 persen dari seluruh cadangan batu bara di dunia. Sementara itu, Ultra-High-Grade (UHG) antrasit sangat penting untuk produksi komersial baja rendah karbon (low carbon steel) dengan teknologi Electric Arc Furnaces (EAF).
“Baja rendah karbon berkontribusi terhadap masa depan berkelanjutan, utamanya dalam pembuatan kendaraan listrik,” ujar dia.
Sebagaimana diketahui, pada Juni lalu, Delta Dunia Group melalui American Anthracite SPV I, LLC, perusahaan terkendali di bawah naungan PT Bukit Makmur International (BUMA International), telah merampungkan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) senilai USD122,4 juta.
Adapun, ACG merupakan produsen Antrasit UHG terbesar ke-2 di Amerika Serikat. Berlokasi di Pennsylvania dan memiliki 4 tambang aktif yang bisa mendukung lebih dari 25 tahun penambangan.
(SAN)