sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Demam Saham IPO CDIA-COIN Cs Mereda, Selanjutnya Apa?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
09/08/2025 13:00 WIB
Euforia saham-saham yang meramaikan parade penawaran umum perdana (IPO) serentak pada Juli mulai meredup memasuki pekan ini.
Demam Saham IPO CDIA-COIN Cs Mereda, Selanjutnya Apa? (Foto: Freepik)
Demam Saham IPO CDIA-COIN Cs Mereda, Selanjutnya Apa? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Euforia saham-saham yang meramaikan parade penawaran umum perdana (IPO) serentak pada Juli mulai meredup memasuki pekan ini.

Saham emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), misalnya, melemah 3,07 persen sepekan ke posisi Rp1.580 per unit setelah melambung 731 persen sejak debut pada 9 Juli 2025. Saham ini menjadi yang paling diantisipasi investor Tanah Air di sepanjang tahun ini lantaran persepsi positif terhadap rekam jejak sang taipan.

Kemudian, saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), yang kerap meroket ke angkasa bersama CDIA sejak awal manggung, anjlok hingga auto rejection bawah (ARB) 15 persen, tepatnya 14,89 persen ke Rp1.600 per unit pada Jumat (8/8/2025), membuat panik para investor ritel yang baru masuk di harga atas.

Saham COIN tercatat sebagai yang paling moncer di antara deretan emiten IPO anyar, melonjak 1.500 persen sejak resmi melantai pada 9 Juli.

Sebagai perbandingan, beberapa saham yang melantai berdekatan dengan CDIA dan COIN juga tertekan belakangan ini. ASPR ambles 5,05 persen dalam sepekan dan anjlok 42,68 persen dalam sebulan terakhir. PSAT turun 8,36 persen sepekan, BLOG terkoreksi 2,85 persen, PMUI melemah 7,38 persen, dan sejumlah lainnya juga mencatatkan kinerja negatif.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, saham hasil IPO kerap tidak langsung mencerminkan valuasi fundamentalnya dalam jangka waktu pendek.

"Saham IPO biasanya tidak bergerak mengikuti valuasi fundamental dalam jangka waktu pendek," ujarnya, Jumat (9/8/2025).

Menurut Michael, hal ini membuat investor perlu mencermati potensi gejolak harga di awal perdagangan. "Sehingga investor perlu memerhatikan sisi volatilitas yang terjadi, serta apakah underwriter setelah saham resmi IPO melakukan penjualan," katanya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement