Melansir hasil paparan publik November 2022, Manajemen GEMS menjelaskan, sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang sedang diajukan oleh PT Borneo Indobara (BIB), anak perusahaan GEMS sebagai penyumbang volume produksi terbesar dengan total produksi yang diajukan adalah 36 juta ton, dan BIB memiliki rencana untuk mengajukan revisi RKAB di tengah tahun 2023 untuk meningkatkan volume produksinya.
Adapun fokus agenda bisnis GEMS di sepanjang tahun ini adalah memacu pertumbuhan bisnis secara organik dan menjaga pertumbuhan yang sesuai dengan kaidah Environmental, Social and Governance (ESG).
Disisi lain, Bonifasius optimistis bahwa permintaan batu bara dari pasar Asia masih akan positif meski ada bayang-bayang resesi ekonomi global.
Guna mendukung rencana kenaikan produksi, GEMS menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar USD25 juta untuk keperluan infrastruktur dan sarana pendukung produksi.
(DES)