BCA melaporkan total kredit mengalami pertumbuhan sebesar 11,7% yoy sejalan pemulihan yang kuat di seluruh segmen pinjaman. Penyaluran kredit ini lebih tinggi dari target pertumbuhan industri 8-10%.
Di bawah tiga bank besar tersebut, ada dua emiten batu bara raksasa, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang masing-masing memiliki laba bersih Rp39,22 triliun dan Rp34,27 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)

Realisasi laba BYAN, misalnya, meningkat 79,62% yoy dibandingkan 2021 senilai USD1,21 miliar atau Rp19,07 triliun.
Kondisi ini tak terlepas dari adanya peningkatan penjualan batu bara, yang mendongkrak pendapatan usaha BYAN sebesar 64,91% yoy menjadi USD4,70 miliar atau setara Rp73,9 triliun.
Sementara, seiring BBRI belum merilis laporan keuangan semester I-2023 hingga tulisan ini selesai diterbitkan, pemegang posisi pertama emiten dengan laba bersih terbesar dalam periode 6 bulan pertama tahun ini adalah Bank Mandiri, yakni Rp25,23 triliun.