IDXChannel – Harga saham emiten Grup Bakrie kompak anjlok menjadi top losers di awal perdagangan, Jumat (16/9/2022). Investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah beberapa waktu lalu saham-saham tersebut cenderung melonjak.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.45 WIB, harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) ambles hingga batas auto rejection bawah (ARB) dengan minus 6,49% ke Rp72/saham.
Saham DEWA pun menempati peringkat pertama top losers pagi ini.
Dalam sepekan, saham DEWA sudah turun sebanyak 4 kali beruntun.
Sebelumnya, saham DEWA mulai bangkit dari level Rp50/saham alias gocap pada April dan menemukan momentum kenaikan signifikan sepanjang Agustus hingga awal September.
Di bawah DEWA, saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melorot 4,92% ke Rp58/saham, di posisi kedua top losers.
Seperti DEWA, saham ini sudah melemah selama 4 hari beruntun. BNBR juga bangkit dari level gocap, dan sempat ke Rp77/saham, yakni mulai Agustus hingga awal September.
Kemudian, saham emiten tambang mineral PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berada di posisi ketiga dengan penurunan 3,64% ke Rp212/saham.
Selama September, saham BRMS hanya naik sekali, yakni pada 6 September lalu. Setelah menembus Rp294/saham pada Juni lalu, saham BRMS akhirnya terkoreksi.
Di bawah BRMS, ada emiten migas PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang tergerus 3,50% ke Rp276/saham, melanjutkan koreksi pada Kamis kemarin.
Secara umum, saham ENRG masih berada di tren menanjaknya (uptrend) setidaknya selama 3 tahun terakhir. Kendati memang, fluktuasi pergerakan sahamnya terbilang lumayan tinggi.
Kelima saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 3,16% ke Rp184/saham. Saham BUMI turun untuk kali keempat beruntun minggu ini.
Saham BUMI menjadi salah satu saham yang hangat diperbincangkan tahun ini alias hot stock.
Ini lantaran saham BUMI sukses bangkit dari level Rp50-an per saham dan menemukan momentum kenaikan sejak Juli hingga menembus Rp216/saham pada 6 September lalu. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.