Pada 2024, Perseroan membukukan pendapatan Rp10,12 triliun atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan 2023.
Kenaikan pendapatan didorong kenaikan harga jual rata-rata CPO Perseroan sebesar 12,3 persen, meskipun terjadi penurunan produksi CPO sebesar 9 persen (year on year/YoY) menjadi 602 ribu ton, akibat dampak lanjutan El Nino yang berlangsung sejak semester kedua 2023 hingga kuartal pertama 2024.
Dengan demikian, segmen bisnis kelapa sawit menjadi penyumbang utama pendapatan Perseroan dengan kontribusi sebesar 87 persen.
RUPS juga menyetujui pengesahan Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024.
(NIA DEVIYANA)