Tekanan fluktuasi semakin nyata seiring sentimen eksternal yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG secara cukup signifikan.
"Mulai dari potensi resesi di negara maju yang masih membayangi, fluktuasi harga minyak dunia, sampai terpilihnya Xi Jinping yang kembali menjabat sebagai Presiden China tiga periode," tutur Desy.
Tak hanya itu, tren penguatan IHSG dalam sepekan juga terangkat oleh dana asing, di mana menurut data RTI, selama sepekan investor asing telah mencatatkan net buy sebesar Rp1,5 triliun. Dengan kondisi tersebut, sangat wajar bila sebagian pelaku pasar kemudian tergerak untuk melakukan aksi profit taking, yang membuat kecenderungan gerak indeks semakin volatile. (TSA)