IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (31/10/2022) diperkirakan masih akan cukup volatile seiring dengan masih kencangnya tekanan jual, sebagai bentuk dari aksi mengentas keuntungan (profit taking).
Aksi profit taking cenderung dilancarkan pelaku pasar, mengingat di sepanjang pekan lalu indeks telah berhasil tumbuh signifikan, yaitu menguat hingga 0,55 persen. Meski, tepat di akhir pekan lalu, Jumat (28/10/2022), indeks tercatat melemah sebesar 0,5 persen menuju level 7.056,04.
Menurut Analis Pilarmas Investindo, Desy Israhyanti, sentimen dari dalam negeri akan datang dari tingkat inflasi. Sedangkan dari luar negeri, sentimen hadir lewat data Produk DOmestik Bruto (PDB) triwulan III, serta tingkat inflasi di Uni Eropa (UE).
"Pergerakan (IHSG Senin) masih akan cukup volatile, dengan level support di 6.945, dan resistance di 7.148," ujar Desy, Jumat (28/10/2022).
Meski dalam sepekan lalu indeks berhasil surplus hampir satu persen, menurut Desy, secara keseluruhan pergerakan IHSG masih cenderung fluktuatif pasca kenaikan suku bunga agresif Bank Indonesia (BI), meski memang data foreign direct investment (FDI) masih kuat.
Tekanan fluktuasi semakin nyata seiring sentimen eksternal yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG secara cukup signifikan.
"Mulai dari potensi resesi di negara maju yang masih membayangi, fluktuasi harga minyak dunia, sampai terpilihnya Xi Jinping yang kembali menjabat sebagai Presiden China tiga periode," tutur Desy.
Tak hanya itu, tren penguatan IHSG dalam sepekan juga terangkat oleh dana asing, di mana menurut data RTI, selama sepekan investor asing telah mencatatkan net buy sebesar Rp1,5 triliun. Dengan kondisi tersebut, sangat wajar bila sebagian pelaku pasar kemudian tergerak untuk melakukan aksi profit taking, yang membuat kecenderungan gerak indeks semakin volatile. (TSA)