IDXChannel - Kondisi perekonomian nasional dinilai masih cukup kuat di tengah kuatnya tekanan global dalam bentuk ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Analisa tersebut disampaikan oleh Direktur PT Kredit Rating Indonesia, Syaiful Adrian, dalam menyikapi kondisi makroekonomi global dan nasional terkini.
"Volatilitas pasar global saat ini meningkat signifikan, disertai terganggunya harga komoditas dan ketidakpastian aliran modal. Namun di tengah tekanan ini, Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas ekonominya," ujar Syaiful, dalam keterangan resminya, Senin (5/5/2025).
Menurut Syaiful, daya tahan ekonomi nasional didorong oleh kuatnya konsumsi domestik yang berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Ketika ekspor terkena dampak perlambatan global, maka konsumsi rumah tangga dinilai Syaiful bakal tampil menjadi mesin utama pertumbuhan. Selain itu, Indonesia juga menunjukkan langkah strategis dalam mendiversifikasi mitra dagang ke kawasan ASEAN, Timur Tengah, hingga Afrika, demi mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara besar, seperti AS dan China.