Syaiful menilai, relokasi investasi global yang mengarah ke kawasan Asia Tenggara turut menjadi peluang bagi Indonesia. Dengan pasar domestik yang besar serta reformasi struktural seperti Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem perizinan OSS, Indonesia mulai menarik arus investasi asing langsung (FDI) ke sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pusat data, dan logistik.
"Indonesia bukan negara yang imun terhadap risiko global. Namun kemampuan kita untuk bertahan dan beradaptasi di tengah tekanan eksternal mencerminkan semakin kokohnya fondasi ekonomi nasional. Dalam jangka menengah, justru krisis global dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan menarik investasi berkualitas tinggi," ujar Syaiful.
(taufan sukma)