sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dihantam Pandemi, Ini Strategi Ancol (PJAA) Tetap Bertahan 

Market news editor Aditya Pratama
30/08/2021 20:00 WIB
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) melakukan banyak strategi untuk bisa bertahan hadapi pandemi.
Dihantam Pandemi, Ini Strategi Ancol (PJAA) Tetap Bertahan  (Dok.MNC Media)
Dihantam Pandemi, Ini Strategi Ancol (PJAA) Tetap Bertahan  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) turut terdampak ganasnya badai pandemi Covid-19. Terlebih sejak Maret 2020 unit rekreasi yang merupakan menjadi pendapatan utama Perseroan mengalami penutupan operasional selama kurang lebih enam bulan termasuk dalam masa libur sekolah, Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang menjadi masa panen tempat rekreasi.

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali mengatakan, selama tahun 2020 kunjungan ke kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol anjlok 76 persen dari 18 juta pengunjung menjadi 4,5 juta pengunjung. Begitu pula dengan wahana-wahana yang berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol seperti Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Water Adventures juga ikut mengalami penurunan signifikan sebagai imbas ditutupnya tempat wisata pada masa PSBB maupun PPKM.

"Pendapatan turun sebesar 70 persen dari Rp1,3 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp414 miliar pada tahun 2020 dengan profitabilitas pada tahun 2019 laba sebesar Rp230 miliar turun menjadi rugi Rp392 miliar. Meskipun total kewajiban naik sebesar 17 persen yang diakibatkan kenaikan utang (PBB, provisi) dan utang bank, dan total aset terkoreksi sedikit menurun 1,3 persen. Sedangkan ekuitas turun sebagai akibat kerugian yang tercatat di tahun 2020," ujar Teuku dalam Public Expose secara virtual, Senin (30/8/2021).

Meskipun kinerja keuangan tidak terlalu menggembirakan. Perusahaan tetap  mempertahankan komitmen tidak melakukan lay off kepada karyawan yang telah ikut membangun Perusahaan sampai saat ini. Manajemen juga mempertahankan posisi free cashflow untuk menjamin kelangsungan operasi. Perusahaan dan menjaga credit rating dari Pefindo di single A sehingga termasuk dalam investment grade.

“Untuk dapat bertahan dimasa pandemi, Manajemen melakukan beberapa hal untuk melakukan efisiensi cashflow diantaranya dengan penerapan strategi basic cost, dimana biaya yang dikeluarkan hanya yang benar-benar untuk keselamatan pengunjung, penjadwalan ulang semua proyek dan fokus untuk penyelesaian proyek Symphony of The Sea (kawasan pantai timur)," kata dia. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement