IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini (16/2) ditutup stagnan di level Rp15.623, setelah sebelumnya sempat menguat di level Rp15.622.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah tak bergerak karena didorong oleh data laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 8.000 menjadi 212.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 10 Februari.
"Hal ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat. Data lain menunjukkan produksi industri AS bulan lalu turun lebih lemah dari perkiraan -0,1%, terendah sejak Oktober," tulis Ibrahim dalam risetnya, hari ini.
Namun, indeks manufaktur Empire State membaik menjadi -2,4 pada Februari, setelah turun ke -43,7 pada Januari, angka terendah sejak Mei 2020.
Demikian pula, indeks manufaktur Fed Philadelphia naik menjadi 5,2 di Februari, jauh di atas ekspektasi, setelah naik ke -10,6 di bulan Januari. Angka di Februari adalah yang tertinggi sejak angka 7,7 yang dicapai pada bulan Agustus.