IDXChannel - Industri pasar modal dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Salah satu tolok ukur yang bisa digunakan, diantaranya, yaitu semakin mendominasinya porsi investor domestik, terutama kalangan muda, dalam keseluruhan transaksi sehari-hari, yang semula masih banyak dikuasai oleh investor asing.
Menurut Direktur Utama Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM), Haryajid Ramelan, tren makin diminatinya aktivitas investasi oleh kalangan muda ini perlu diimbangi oleh sejumlah perbaikan internal di industri pasar modal nasional.
"Dengan industri (pasar modal) yang terus bertumbuh dan banyak diminati kaum muda Indonesia, maka perlu terus-menerus dikembangkan, sehingga menjadi mature (dewasa)," ujar Haryajid, dalam sambutannya pada prosesi Wisuda LSPPM, di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Upaya pendewasaan industri tersebut, menurut Haryajid, tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pasar modal nasional, baik di level praktisi maupun sebagai investor.
Haryajid menjelaskan, industri pasar modal membutuhkan pasokan tenaga kerja profesional berkualitas yang kredibel, kompeten, dan dapat dibuktikan serta diakui melalui Sertifikasi Profesi bidang Pasar Modal.
"Nantinya para profesional ini kita harapkan dapat mengisi berbagai profesi di pasar modal dan industri keuangan sesuai kebutuhan. Juga termasuk profesi-profesi baru yang diperkirakan bakal terus tumbuh di industri ini," tutur Haryajid.
Sertifikasi Profesi bidang Pasar Modal diselenggarakan untuk para profesional maupun calon profesional oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal.
Sertifikasi Profesi yang diselenggarakan oleh LSPPM merupakan sertifikasi tingkat Nasional dengan Standar Kompetensi Kerja yang sudah terdaftar di Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Kehadiran LSP-PM, menurut Haryajid, setidaknya turut berkontribusi dan mendorong lahirnya SDM pasar modal yang lebih professional, seperti profesi Marketing/Sales, Analis efek, Analis teknikal analis, manajemen risiko, investment banking dan juga para investor individual.
"Bahkan saat ini tidak sedikit profesi seperti influencer atau content creator di bidang edukasi juga mulai banyak mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Profesi di bidang Pasar Modal," ungkap Haryajid.
Sejak didirikan, LSPPM diklaim Haryajid telah banyak berkontribusi dalam upaya memajukan industri pasar modal nasional melalui edukasi dan peningkatan skill utk profesi pasar modal.
"Kami telah berhasil memberikan sertifikat kompetensi dari BNSP sebanyak 14 ribu lebih profesional pasar modal dan keuangan," papar Haryajid.
Para Pemegang Sertifikasi dari LSP Pasar Modal ini, lanjut Haryajid, telah tersebar di berbagai wilayah dan telah berkiprah di sektor industri pasar modal, perusahaan BUMN, perusahaan tbk maupun lembaga keuangan yang lainnya.
LSPPM sendiri merupakan lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi kompetensi kerja di bidang Pasar Modal yang didirikan oleh asosiasi asosiasi profesi di industri pasar modal dan telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Selama ini LSPPM telah didukung oleh asosiasi industri, asosiasi profesi, serta civitas akademi yang kredible di Indonesia, sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi Pertama yang menyelenggarakan Uji Kompetensi di bidang Pasar Modal di Indonesia," tegas Haryajid. (TSA)