“Buku panduan ini sejalan dengan tekad kami untuk mengubah pendekatan tradisional dalam industri yang menyumbang delapan persen dari emisi global. Untuk itu, kami bekerja sama dengan pakar industri untuk menilai lanskap baja di wilayah ini. Kami yakin dengan Buku Panduan Strategi ESG, kami diarahkan untuk mencapai produksi baja yang lebih berkelanjutan,” tutur Sheren.
Dijelaskannya, Buku Panduan Strategi ESG menguraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil perusahaan guna menuju produksi baja berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada upaya yang sudah dilakukan GGRP selama ini, seperti membuat produk yang telah disertifikasi oleh standar global dan pembelian kredit karbon.
"Saat ini kami juga bahkan tercatat sebagai salah satu produsen baja pertama di Asia Tenggara yang telah melakukan pembelian kredit karbon. Buku Panduan Strategi ESG juga untuk memandu Departemen Keberlanjutan dalam melaksanakan tujuan dan visi misi perusahaan,” ungkap Sheren.
Hingga saat ini, lanjut Sheren, GGRP telah membangun tujuan ESG pada lima pilar, yaitu pengadaan yang bertanggung jawab, kepatuhan lingkungan dan sosial, transisi energi dan solusi rendah karbon, berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan memelihara bakat.
Pembangunan pada lima pilar tersebut, menyelaraskan dengan standar internasional seperti Sustainable Development Goals (SDGs), Global Reporting Initiative (GRI) dan ResponsibleSteel Principles.