Ia mengatakan tahun 2021 ini penuh tantangan dengan harapan pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari tingginya aktifitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga bulan terakhir.
“Kami mencatat nilai perdagangan sudah mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir,”papar dia.
Kemudian, terdapat juga lonjakan frekuensi mencapai rata-rata sekitar 1,3 juta transaksi per hari yang dimana ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia dalam tiga tahun terakhir. Hal ini dikuti pula dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari Rp18 miliar saham per hari.
Inarno menuturkan lompatan transaksi ini merupakan hal yang luar biasa. Sebab tak lepas dari dukungan dan peran serta dari seluruh stakeholder termasuk MNC Sekuritas yang selalu aktif dalam pemberian sosialisasi dan edukasi.
Disisi lain, BEI bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) terus memberikan perhatian yang besar terhadap kelangsungan infrastruktur perdagangan.
“Kita harus yakin bahwa infrastruktur kita siap menghadapi lonjakan tersebut,”ucapnya. (TIA)