"Demikian, saya ulangi lagi bahwa dividend payout ratio pasti di level yang tinggi, karena itu tidak masalah bagi permodalan BRI," ujar Sunarso.
Terkait modal, melalui inisiatif rights issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro tahun 2021, maka BRI dapat tambahan modal yang begitu besar dari investor, dari pemegang saham publik. Saat itu, pemegang saham publik menyetor kepada BRI Rp41 triliun.
Dengan demikian, modal BRI sangat kuat, di mana CAR-nya sampai hari ini sekitar di tier I adalah 24 persen.
"Sedangkan kalau kita mau tumbuh, asumsi katakanlah 2 persen saja untuk tumbuh setiap tahun, maka kita jaga di CAR minimumnya katakanlah sudah sangat prudent itu 17,5 persen," tutur Sunarso.