Di mana beberapa agenda RUPST tersebut adalah meminta persetujuan pengangkatan kembali atau perubahan susunan direksi, termasuk penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022, dan pengesahan laporan tahunan perseroan 2022.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham TECH dalam radar pantauan akibat adanya penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada 24 Mei 2023. Pada periode 2-24 Maret 2023, saham TECH kena suspensi BEI.
Saham TECH dalam kurun waktu sebulan anjlok 40,48 persen dan sejak awal tahun 2023 hingga saat ini (ytd) sudah longsor 98,75 persen.
(FAY)