Ditekan Dolar, Rupiah Hari Ini Bergerak di Level Rp14.365 Per USD

IDXChannel - Nilai mata uang tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Rabu (5/1/2022). Menilik pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:06 WIB, rupiah terpantau turun 52 poin atau -0,25% di harga Rp14.365 per 1 dolar AS.
Yuan China merosot -0,01% di 6,3727, Yen Jepang naik 0,09% di 116,04, dan Baht Thailand menguat 0,15% di 33.200. Dolar Hong Kong stagnan 0,00% di 7,7931 dan Dolar Australia unggul merosot -0,09% di 0,7232.
Adapun Won Korea Selatan tertekan -0,16% di 1.199,40, Ringgit Malaysia turun -0,24% di 4,1940, dan Dolar Singapura anjlok -0,06% di 1,3564. Peso Filipina terpuruk -0,23% di 51,165, dan Dolar Taiwan tergelincir -0,22% di 27,590.
Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya mulai bangkit 0,01% menjadi 96,27.
Dolar terpantau masih perkasa selama lima hari berturut-turut terhadap yen Jepang di tengah mulai meredanya kekhawatiran di tengah varian Omicron. Namun, investor masih mencermati agenda kenaikan suku bunga dari Federal Reserve. Kenaikan imbal hasil di pasar obligasi AS juga semakin mendorong greenback.
"Tentu saja USD/JPY meluncur tinggi. Ini karena kenaikan imbal hasil. Pasar sedang menunggu kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dari The Fed, sehingga menjadi katalis utama yang mendorong dolar/yen lebih tinggi," kata Analis Western Union, Joe Manimbo, dilansir Reuters, Rabu (5/1/2022).
Imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 5 tahun merupakan instrumen investasi yang sensitif terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga. Itu terbukti dengan kenaikan yang cukup signifikan mencapai level tertingginya sejak Februari 2020.
Sementara untuk imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang juga mencerminkan pandangan pasar tentang suku bunga, terpantau turun tipis setelah menyentuh level tertingginya sejak 22 bulan terakhir pada perdagangan Senin kemarin (3/1).
(IND)