Kinerja fundamental Mitratel di kuartal pertama tahun ini tetap tumbuh seiring dengan digencarkannya program monetisasi aset dari aksi korporasi organik dan anorganik yang dituntaskan pada 2022.
"Tahun ini, kami melanjutkan pertumbuhan bisnis organik dan anorganik untuk mengkreasikan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan," tutur Teddy.
Pada 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi dan serat kabel optik (fiber optic). Dampak positif dari akuisisi menara itu adalah pertumbuhan pendapatan Tower Leasing dan memperoleh pendapatan terbaru dari fiber optic. Mitratel pada kuartal pertama tahun ini mengantongi pendapatan senilai Rp34 miliar dari segmen Fiber.
Pada kuartal pertama tahun lalu, segmen ini belum mencatatkan pendapatan. Mitratel berhasil mencatatkan perkembangan yang pesat di portofolio fiber hingga Maret 2023.
Kunci pertumbuhan portofolio baru ini didorong kemitraan strategis yang mengakselerasi go to market, mendapatkan pesanan dari operator selular serta aksi korporasi inorganik dengan mengakuisisi asset fiber sepanjang 6.012 km, sehingga pada akhir Maret 2023, Mitratel memiliki total aset kabel serat optik (fiber optic) sepanjang 25.509 km.