Lonjakan laba bersih juga didukung oleh laba selisih kurs sebesar Rp336 juta rupiah serta penurunan beban keuangan dari Rp15,27 miliar di tahun 2021 menjadi Rp13,72 miliar di 2022.
"Kinerja pada periode kali ini cukup istimewa, karena dalam situasi ekonomi dunia yang sedang suram, Perseroan berhasil meningkatkan penjualan baik untuk pasar ekspor maupun domestik. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi Perseroan di pasar internasional dan domestik masih sangat kuat melalui jaringan pemasaran yang ada,” kata Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan melalui pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Rabu (16/11/2022).
Dia melanjutkan bahwa permintaan pasar ekspor meningkat sejak awal tahun, salah satunya juga berkat kembali normalnya logistik dan rantai pasokan. Di pasar domestik, kenaikan laju inflasi sejauh ini belum mempengaruhi belanja masyarakat setidaknya di sektor tekstil dan garmen.
Dari penjualan Perseroan, ekspor TRIS mencapai Rp711,92 miliar atau 68% dari total penjualan. Ekspor Perseroan ke negara-negara tujuan yaitu Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang meningkat 45% YoY. Adapun total penjualan domestik tercatat sebesar Rp332,49 miliar, meningkat 19% YoY.