Bahkan proses IPO yang dilakukan saat ini, disebut Renny juga merupakan bagian dari salah satu strategi tersebut, sehingga diharapkan dapat memperkuat keuangan perusahaan guna mendukung sejumlah ekspansi yang bakal dilakukan.
Dalam proses IPO kali ini, BUAH dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik, atau sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham dengan harga penawaran awal sebesar Rp350 sampai dengan Rp400 per lembar untuk mendapatkan dana segar sekitar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dengan alokasi 75 persen dan sisanya untuk membuka cabang baru perseroan.
Strategi lain yaitu, perseroan akan bekerja sama dengan lebih banyak pihak supplier dari mancanegara. Hal ini dilakukan untuk melengkapi keberagaman produk. Sampai pada saat ini, mitra supplier yang berhasil digandeng berasal dari Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa hingga Timur Tengah.
"Dengan menggandeng lebih banyak supplier, diharapkan semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai salah satu importir buah-buahan terbesar dan terlengkap di Indonesia," ujar Renny.