Dengan penggunaan capex tersebut dapat mendukung Perseroan untuk meningkatkan volume batubara secara signifikan dan meningkatkan pendapatan usaha.
"Tahun ini kami menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp363,1 miliar dan laba bersih sebesar Rp41,6 miliar dengan meningkatnya produksi batubara dari tambang in-house TBBE milik RMKE. Perseroan telah mencapai target pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 37,0% dan 39,3% dari target tahun ini hingga Juni 2023," ujar Nathania.
"Kami bersyukur Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik dan masih bertumbuh pada semester pertama tahun ini," ujar Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, dalam kesempatan yang sama.
Ke depan, menurut Vincent, Manajemen RMKO masih optimistis dapat mencapai target tahun ini dengan volume batubara yang jauh lebih besar pada semester kedua tahun 2023.
"Dengan suksesnya proses IPO RMKO pada 31 Juli 2023 lalu, mendukung Perseroan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana IPO pada kegiatan operasionalnya," tegas Vincent. (TSA)