Data penggajian ADP menunjukkan penurunan tajam pada September. Kedua data tersebut menjadi jauh lebih fokus daripada biasanya karena penundaan data penggajian non-pertanian resmi yang dijadwalkan pada Jumat.
The Fed menjadikan meningkatnya risiko pasar tenaga kerja sebagai motivator utama pemangkasan suku bunga di September. Namun, beberapa pejabat mengemukakan beberapa keraguan apakah bank sentral perlu memangkas suku bunga lebih lanjut, terutama di tengah inflasi AS yang tinggi.
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) mencatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK September 2025 tercatat inflasi sebesar 0,21 persen (month to month/mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,65 persen (yearon year/yoy).
Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Ke depan, diyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen pada 2025 dan 2026.