Menurut Cahyo, hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan BSI masih solid meskipun pada awal tahun Indonesia dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyelenggaraan pemilu 2024.
"Jika dibandingkan kinerja bank lain, posisi BSI di dua bulan pertama di 2024 ini tergolong sangat baik diantara Top 5 bank Tanah Air. Jika dilihat dari sudut pandang investor pasar modal, faktor-faktor tersebut yang membuat BRIS semakin layak dikoleksi jangka panjang,” lanjutnya
Adapun level harga BRIS pada penutupan Selasa (4/3/2024), menunjukkan kembali penaikan setelah pada penutupan pasar di hari sebelumnya terkoreksi cukup dalam.
Dengan kembali mengalami peningkatan ke level Rp2.690, BRIS merupakan saham perbankan yang memiliki return tertinggi apabila dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.
(DES)