"Sebaliknya, capaian ini mengindikasikan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dari lini bisnis hijau TBS. Kondisi ini juga menunjukkan posisi likuiditas yang kuat. Dari sisi neraca, total aset juga meningkat 11 persen menjadi USD1,048 miliar, yang didorong oleh ekspansi strategis di sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah," ujar Juli.
Juli menjelaskan, angka keuangan triwulanan ini perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang dijalankan Perseroan.
Secara fundamental, Juli memastikan bahwa pihaknya terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan.
Dengan penyelesaian divestasi aset PLTU di Minahasa Utara berkapasitas 100 MW, Perseroan akan mengurangi emisi karbon lebih dari 45 persen, atau sekitar 777 ribu ton CO2e per tahun.
Langkah ini sejalan dengan roadmap TBS2030 dan komitmen Perseroan untuk tumbuh secara bertanggung jawab di sektor pengelolaan limbah, mobilitas listrik dan energi terbarukan.