Selain membagikan dividen jumbo, ABMM juga memiliki dividend yield yang tinggi pula. Menggunakan harga saham saat cum date, dividend yield yang diperoleh ABMM mencapai 11,90 persen.
Investor yang tergiur membeli saham ABMM di saat cum date pada 19 Mei lalu di harga Rp2.830 per saham dan menahannya sampai saat ini, akan mengalami ‘boncos’ lebih dari dividend yield emiten tersebut.
Selain ABMM, saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) juga memerah 2,31 persen, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) minus 1,94 persen, PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR) turun 1,94 persen.
Nama lainnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) juga terdepresiasi 1,61 persen, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) minus 1,33 persen, PT Bayan Energy Tbk (BYAN) melorot 1,06 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melemah 1,05 persen, hingga PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) terkoreksi 1,04 persen.
Indeks sektor energi (IDXENERGY) juga turun 0,31 persen.
Pada Kamis (25/5), kontrak batu bara Newcastle pengiriman Juni 2023 ambles 6,33 persen secara harian ke USD140,50 per ton. Dengan ini, dalam sebulan harga batu bara menurun tajam 24,80 persen dan secara year to date (YtD) sudah terjun bebas hingga minus 63,84 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.