sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dolar AS Melanjutkan Tren Pelemahan, Ini Sejumlah Dampaknya

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
31/03/2023 11:50 WIB
Dolar AS kembali melanjutkan tren pelemahan tiga minggu berturut. Mata uang safe haven ini melemah di awal perdagangan Eropa Kamis (30/3).
Dolar AS Melanjutkan Tren Pelemahan, Ini Sejumlah Dampaknya. (Foto: MNC Media)
Dolar AS Melanjutkan Tren Pelemahan, Ini Sejumlah Dampaknya. (Foto: MNC Media)

"Kami perkirakan harga emas akan turun menjadi sekitar USD1.900 per troy ounce - sebelumnya USD1.800 per troy ounce - dalam beberapa bulan mendatang," tulis Commerzbank dalam sebuah catatan, dikutip Investing.com, Jumat (31/3).

Di sisi lain, mata investor masih terus memperhatikan data inflasi AS untuk mengukur langkah The Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.

"Sebagian besar reli ini terus menjadi reli shortcovering. Katalisatornya di sini adalah ekspektasi lanjutan bahwa suku bunga di AS akan naik," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dikutip Investing.com, Jumat (31/3).

Data menunjukkan produk domestik bruto AS naik 2,6% pada kuartal keempat tahun lalu. Adapun data pengukur inflasi yang disukai The Fed, pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE), akan dirilis pada hari ini, Jumat (31/3).

Mata investor saat ini akan tertuju pada data tersebut untuk mencari petunjuk tentang jalur kebijakan moneter bank sentral AS.

Menurut proyeksi CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga The Fed akan berada sekitar 50-50 pada pertemuan bulan Mei.

"Apapun hasil PCE akan menyiratkan akan ada sedikit persyaratan untuk pengetatan kebijakan moneter The Fed," imbuh Melek.

Dalam kesempatan berbeda, ketua The Fed Boston, Susan Collins sebelumnya juga mengatakan sepertinya hanya akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

Sementara CEO Federal Reserve Bank Richmond Thomas Barkin mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan mungkin butuh waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk turun.

Sementara Eropa juga tengah menanti data inflasi bulan Maret zona Euro pada hari ini.

"Dengan European Central Bank yang secara eksplisit bergantung pada data meskipun ada bias hawkish implisit, angka inflasi minggu ini akan menjadi pendorong penting bagi ekspektasi suku bunga pasar," kata analis di ING dalam sebuah catatan, Jumat (31/3). (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement