Pada mata uang lain, poundsterling turun 0,3 persen ke USD1,3152, setelah gagal mempertahankan kenaikan 0,45 persen pada sesi sebelumnya di tengah pelemahan dolar.
Pelemahan pound terjadi setelah laporan Financial Times yang menyebut bahwa Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Menteri Keuangan Rachel Reeves telah meninggalkan rencana menaikkan tarif pajak penghasilan, sebuah perubahan signifikan hanya beberapa minggu menjelang anggaran 26 November.
Yen yang terpuruk mendapat sedikit kelonggaran pada Jumat berkat pelemahan dolar, meski tetap berada dekat level terendah sembilan bulan yang disentuh awal pekan ini. Terakhir berada di 154,58 per dolar.
Mata uang Jepang itu berada di jalur penurunan hampir 0,8 persen sepanjang minggu.
Dolar Australia turun 0,02 persen ke USD0,6529, setelah merosot pada sesi sebelumnya akibat sentimen pasar yang cenderung menghindari risiko. Dolar Selandia Baru terakhir berada di USD0,5654 setelah turun 0,25 persen di sesi sebelumnya.
(NIA DEVIYANA)