sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dolar AS Melemah, Investor Nantikan Rilis Sejumlah Data Ekonomi Usai Shutdown

Market news editor Nia Deviyana
14/11/2025 10:30 WIB
Dolar AS melemah pada Jumat (14/11/2025) dan berada di jalur penurunan mingguan. Investor menunggu rangkaian rilis data ekonomi AS setelah pemerintahan kembali
Dolar AS Melemah, Investor Nantikan Rilis Sejumlah Data Ekonomi Usai Shutdown. Foto: Freepik.
Dolar AS Melemah, Investor Nantikan Rilis Sejumlah Data Ekonomi Usai Shutdown. Foto: Freepik.

IDXChannel - Dolar AS melemah pada Jumat (14/11/2025) dan berada di jalur penurunan mingguan. Investor menunggu rangkaian rilis data ekonomi AS setelah pemerintahan kembali dibuka. 

Data-data tersebut diperkirakan menunjukkan pelemahan ekonomi.

Melansir Economic Times, indeks dolar menuju penurunan mingguan sebesar 0,3 persen.

Penurunan dolar terjadi bersamaan dengan aksi jual pada saham dan obligasi AS. Saat ini, investor mengurangi ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember.

“Aroma jual kembali terasa,” kata kepala riset FX di National Australia Bank, Ray Attrill.

Namun, ekspektasi terhadap Fed yang lebih hawkish tidak mampu mengangkat dolar, yang turun ke level terendah dua minggu terhadap euro. 

Franc Swiss juga bertahan dekat level tertinggi lebih dari tiga minggu dan stabil di 0,7933 per dolar. Terhadap sekeranjang mata uang, dolar AS berada di sekitar level terendah dua minggu di 99,27.

"Mulai minggu depan, akan ada banyak data ekonomi dari AS, dan kami pikir hasilnya akan cukup buruk. Pasar tampaknya mulai bersiap untuk banjir data ekonomi AS yang melemah,” kata kepala valuta asing, internasional, dan geoekonomi di Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso.

Pada mata uang lain, poundsterling turun 0,3 persen ke USD1,3152, setelah gagal mempertahankan kenaikan 0,45 persen pada sesi sebelumnya di tengah pelemahan dolar.

Pelemahan pound terjadi setelah laporan Financial Times yang menyebut bahwa Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Menteri Keuangan Rachel Reeves telah meninggalkan rencana menaikkan tarif pajak penghasilan, sebuah perubahan signifikan hanya beberapa minggu menjelang anggaran 26 November.

Yen yang terpuruk mendapat sedikit kelonggaran pada Jumat berkat pelemahan dolar, meski tetap berada dekat level terendah sembilan bulan yang disentuh awal pekan ini. Terakhir berada di 154,58 per dolar.

Mata uang Jepang itu berada di jalur penurunan hampir 0,8 persen sepanjang minggu.

Dolar Australia turun 0,02 persen ke USD0,6529, setelah merosot pada sesi sebelumnya akibat sentimen pasar yang cenderung menghindari risiko. Dolar Selandia Baru terakhir berada di USD0,5654 setelah turun 0,25 persen di sesi sebelumnya.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement