IDXChannel - Dolar AS melemah pada Jumat (14/11/2025) dan berada di jalur penurunan mingguan. Investor menunggu rangkaian rilis data ekonomi AS setelah pemerintahan kembali dibuka.
Data-data tersebut diperkirakan menunjukkan pelemahan ekonomi.
Melansir Economic Times, indeks dolar menuju penurunan mingguan sebesar 0,3 persen.
Penurunan dolar terjadi bersamaan dengan aksi jual pada saham dan obligasi AS. Saat ini, investor mengurangi ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember.
“Aroma jual kembali terasa,” kata kepala riset FX di National Australia Bank, Ray Attrill.
Namun, ekspektasi terhadap Fed yang lebih hawkish tidak mampu mengangkat dolar, yang turun ke level terendah dua minggu terhadap euro.
Franc Swiss juga bertahan dekat level tertinggi lebih dari tiga minggu dan stabil di 0,7933 per dolar. Terhadap sekeranjang mata uang, dolar AS berada di sekitar level terendah dua minggu di 99,27.
"Mulai minggu depan, akan ada banyak data ekonomi dari AS, dan kami pikir hasilnya akan cukup buruk. Pasar tampaknya mulai bersiap untuk banjir data ekonomi AS yang melemah,” kata kepala valuta asing, internasional, dan geoekonomi di Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso.