IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (AS) stabil pada awal perdagangan Kamis (18/9/2025). Sempat anjlok ke level terendah 3,5 tahun, dolar berbalik menguat tajam.
Melansir Yahoo Finance, pelaku pasar mencerna implikasi dari nada hati-hati Federal Reserve (The Fed) terkait pemangkasan suku bunga lanjutan.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, sesuai ekspektasi, dan memberi sinyal akan terus menurunkan biaya pinjaman sepanjang tahun ini. Pernyataan tersebut awalnya membuat dolar merosot tajam.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyebut langkah kebijakan itu sebagai pemangkasan berbasis manajemen risiko untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja, sambil menegaskan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan.
Dot plot The Fed, proyeksi suku bunga yang sangat diperhatikan pasar, memperkirakan pemangkasan tambahan sebesar 50 basis poin dalam dua pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini. Namun, hanya satu kali pemangkasan lagi pada 2026.
"Revisi proyeksi ini menegaskan masih tingginya ketidakpastian terkait prospek ekonomi," kata Kepala Ekonomi Internasional Westpac, Elliot Clarke.
Indeks dolar sempat jatuh ke level terendah sejak Februari 2022 di 96,224 terhadap sekeranjang mata uang utama sesaat setelah keputusan The Fed, sebelum berbalik menguat tajam hingga naik 0,44 persen di posisi 97,074.
Euro stabil di level USD 1,1818 pada awal Kamis, setelah sempat melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2021 di USD1,19185 setelah pengumuman The Fed.
Sementara itu, poundsterling datar di USD1,3626 setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 2 Juli di USD1,3726 pada Rabu. Bank of England akan mengumumkan keputusan kebijakannya Kamis ini dan diperkirakan mempertahankan suku bunga di 4 persen.
Dolar AS turun tipis 0,08 persen ke 146,815 yen dalam sesi terbaru, setelah sempat melemah 0,67 persen ke level terendah sejak 7 Juli di 145,495 yen pada perdagangan malam sebelum melesat kembali.
Bank of Japan diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada Jumat ini, meski pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin pada akhir Maret, dengan kemungkinan sekitar 50 persen terjadi tahun ini.
Sorotan juga tertuju pada pemilihan 4 Oktober ketika Partai Demokrat Liberal yang akan memilih pemimpin baru untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang mundur setelah kekalahan telak dalam pemilu majelis tinggi.
Dolar Selandia Baru melemah 0,49 persen ke level terendah sepekan di USD0,5935 setelah data menunjukkan ekonomi negara itu menyusut lebih dari perkiraan pada kuartal kedua. Dolar Australia stabil di USD0,6655 menjelang rilis data ketenagakerjaan pada Kamis.
Dolar AS juga stabil di 1,3772 dolar Kanada setelah Bank of Canada memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke level terendah tiga tahun pada Rabu, sesuai perkiraan, dengan alasan lemahnya pasar tenaga kerja dan berkurangnya tekanan inflasi.
(NIA DEVIYANA)