sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dorong Industri Otomotif, Bos BKPM Yakinkan Hyundai Berinvestasi di Indonesia

Market news editor Fahmi Abidin
31/07/2019 09:45 WIB
Pemerintah masih bernegoisasi dengan Hyundai Motor Group guna memastikan rencana perusahaan asal Korea Selatan itu berinvestasi di Indonesia.
Dorong Industri Otomotif, Bos BKPM Yakinkan Hyundai Berinvestasi di Indonesia. (Foto: Ist)
Dorong Industri Otomotif, Bos BKPM Yakinkan Hyundai Berinvestasi di Indonesia. (Foto: Ist)

IDXChannel - Pemerintah masih bernegoisasi dengan Hyundai Motor Group guna memastikan rencana perusahaan asal Korea Selatan itu berinvestasi di Indonesia. Pimpinan perusahaan tersebut sebelumnya menyatakan keinginannya untuk mengembangkan bisnis otomotif di Indonesia.

Dikatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi terkait insentif yang akan diterima Hyundai. Ia menargetkan, negosiasi ini dapat rampung sebelum November tahun ini.

"Dengan Hyundai kita masih di tengah negosiasi yang sengit mengenai paket insentif yang diberikan. Secara informal kami pasang deadline untuk Hyundai dan BKPM negosiasi ini dapat selesai sebelum ASEAN-Korea Summit, atau pertemuan tingkat tinggi ASEAN Korea di Busan, November ini," tuturnya di Jakarta, Selasa (30/7).

Negosiasi tersebut menjadi penting untuk meyakinkan Hyundai merealisasikan rencana investasinya di Tanah Air. Sebab, Ungkap Thomas Lembong, saat ini kondisi industri otomotif dunia sedang tidak baik.

Hal itu tercermin dengan maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di beberapa pabrik otomotif dunia. "Tiap bulan ada pengumuman misal Nissan pengumuman PHK lebih dari 12.000 di seluruh dunia. Sebulan sebelumnya Ford mengumumkan PHK karyawan di Eropa," ujarnya.

Selain itu, industri otomotif juga disebut tengah menghadapi disrupsi teknologi. Perusahaan ride hailing saat ini ramai digunakan masyarakat, sehingga terjadi penurunan permintaan terhadap mobil ataupun motor.

"Itu banyak sekali mengurangi kebutuhan kendaraan karena kendaraan yang sudah ada utilisasinya bisa meningkat drastis dengan ride sharing dan hailing," katanya.

Sekadar informasi, Hyundai rencananya melakukan investasi dengan nilai berkisar 1 miliar dolar AS atau setara Rp14 triliun untuk mobil listrik. "Kita butuh kerja keras untuk meyakinkan mereka (Hyundai) bangun pabrik di sini," pungkasnya. (*)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement