Selain itu, industri otomotif juga disebut tengah menghadapi disrupsi teknologi. Perusahaan ride hailing saat ini ramai digunakan masyarakat, sehingga terjadi penurunan permintaan terhadap mobil ataupun motor.
"Itu banyak sekali mengurangi kebutuhan kendaraan karena kendaraan yang sudah ada utilisasinya bisa meningkat drastis dengan ride sharing dan hailing," katanya.
Sekadar informasi, Hyundai rencananya melakukan investasi dengan nilai berkisar 1 miliar dolar AS atau setara Rp14 triliun untuk mobil listrik. "Kita butuh kerja keras untuk meyakinkan mereka (Hyundai) bangun pabrik di sini," pungkasnya. (*)