"Dengan adanya Basnom ini, kami berharap dapat mengubah potensi menjadi valuasi, serta mendampingi para pengusaha HIPMI Jaya untuk melantai di bursa, serta memanfaatkan berbagai skema pendanaan hingga tahap pra-IPO. Karena saya lihat banyak anggota yang produknya sudah bagus, pendapatannya sudah tumbuh, tapi belum ada guidance yang terstruktur," ujar Ryan.
Sementara, Tito Sulistio dalam materi yang disampaikan secara khusus menekankan peran strategis pasar modal terhadap perekonomian.
"Pasar modal itu barometer ekspektasi masa depan. Maka biasanya dia naik sebelum naiknya perekonomian, dan turun sebelum mengantisipasi pelemahan yang terjadi," ujar Tito, dalam kesempatan yang sama.
Di lain pihak, Ketua BASNOM Capital Market & IPO HIPMI Jaya, Karaeng Raja Adjie, menekankan bahwa perusahaan tertutup maupun terbuka adalah kendaraan investasi dan pasar modal merupakan industri yang memimpin perubahan.
Menurut Karaeng, keberadaan sektor finansial dan sektor riil tidak perlu didikotomikan. Ketika seorang pengusaha memiliki exposure di pasar modal dan membaca tren ekonomi makro, maka hal tersebut dapat menjadi fondasi strategis di masa mendatang.