Irianto mengungkapkan, kinerja DRMA tertolong oleh penjualan dari segmen kendaraan roda (R2). Segmen ini menyumbang 63 persen dari total penjualan yang diraih perseroan.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan roda dua hingga Juni 2025 mengalami koreksi 0,34 persen menjadi 3,1 juta unit.
Namun, DRMA justru mencatatkan penjualan roda dua sebesar Rp1,7 triliun atau tumbuh 14,0 persen secara tahunan.
Irianto menyebut segmen ini menjadi penopang utama kinerja DRMA di tengah lesunya pasar otomotif domestik.
Sementara itu, penjualan dari segmen kendaraan roda empat tercatat Rp622 miliar pada semester I-2025. Angka ini turun 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp676 miliar. Hal ini seiring penurunan penjualan mobil secara nasional.