sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DSSA dan CUAN Masuk MSCI Global Standard Index, ADRO Terdepak

Market news editor Rahmat Fiansyah
08/08/2025 06:10 WIB
Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen saham untuk indeks global.
Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen saham untuk indeks global. (Foto: Dok. MSCI)
Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen saham untuk indeks global. (Foto: Dok. MSCI)

IDXChannel - Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen saham untuk indeks global. Terdapat dua saham asal Indonesia yang masuk dalam indeks bergengsi dan berpengaruh dalam dunia investasi tersebut

Kedua saham yang masuk dalam Indeks MSCI Indonesia yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Sementara saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) terdepak dalam daftar tersebut.

"Perubahan konstituen dalam MSCI Global Standard Index berikut akan berlaku setelah penutupan perdagangan pada tanggal 26 Agustus 2025," kata MSCI dalam pengumuman resminya, Jumat (8/8/2025).

DSSA merupakan perusahaan energi milik Grup Sinar Mas yang memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp505 triliun. Harga sahamnya melesat lebih dari 100 persen ke level Rp65.500 sejak awal tahun.

Sementara CUAN merupakan emiten milik Prajogo yang memiliki valuasi hingga Rp164 triliun. Harga sahamnya naik lebih dari 30 persen sejak awal tahun ke Rp1.460.

Masuknya CUAN dalam Indeks MSCI Global menjadi salah satu tonggak penting bagi emiten milik Prajogo Pangestu itu. Pada Februari 2025, MSCI sempat mengabaikan tiga saham milik Prajogo, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) dalam evaluasi indeks.

Pengabaian ini dilakukan dengan pertimbangan soal investability, terutama porsi saham pengendali yang terlalu tinggi hingga isu Unusual Market Activity (UMA) dan papan pemantauan khusus. Bahkan, MSCI sempat berencana mempermanenkan pertimbangan tersebut dalam metodologi evaluasi mereka.

Kemudian, pada Juli 2025, MSCI mencabut perlakuan khusus terhadap ketiga saham Prajogo itu. Keputusan tersebut membuat saham-saham Prajogo berpeluang masuk dalam indeks MSCI.

Sebagai informasi, indeks yang dikelola oleh MSCI kerap menjadi acuan bagi banyak investor besar, termasuk asing dalam menentukan saham-saham dalam portofolio mereka. Dengan kata lain, masuknya saham dalam indeks itu akan menambah likuiditas perdagangan saham karena dana-dana global akan masuk.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement