IDXChannel - Web 3.0 vs Metaverse saat ini terdengar seperti pertempuran raksasa hype. Memasuki tahun 2022 ini, kedua istilah tersebut sedang mendapat banyak perhatian yang dinilai akan memberikan perubahan bagi dunia. Investor saat ini tampaknya memainkan permainan menunggu dan melihat untuk melihat startup muda mana yang layak didukung saat perluasan metaverse terungkap.
Mengutip yahoo finance, Senin (3/1/2022), Web 3.0 dan metaverse akan memiliki dampak jangka panjang pada masa depan. Istilah Metaverse belakangan ini ramai diperbincangkan karena pemilik Meta (Facebook) Mark Zuckerberg telah menginvestasikan miliaran dolar untuk proyek metaverse tersebut.
Zuckerberg mengatakan bahwa perubahan ini akan fokus untuk membangun dunia virtual yang baru dan terus menjadikan teknologi sebagai penghubung antarmanusia. Zuckerberg memperjelas bahwa masa depan internet akan terletak pada Metaverse atau dunia virtual yang dimana setiap orang bisa tinggal, belajar dan bekerja di dunia virtual tersebut. Ide ini dinilai cemerlang, namun rupanya nama Metaverse telah lama beredar dan diketahui memiliki efek samping pada otak ataupun mata manusia.
Berdasarkan informasi dari uk.yahoo.finance, konsep metaverse bukan tanpa kritik yang menuduhnya "terlalu berlebihan" dan didasarkan pada teknologi yang ada.
Beberapa kekhawatiran yang lebih mengkhawatirkan dari terbangunya web 3.0 yaitu berpusat di sekitar informasi privasi, perlindungan data, dan kecanduan pengguna. Kesehatan mental sering menjadi topik besar di seputar game online, dengan beberapa pengguna yang lebih memilih dunia virtual daripada dunia nyata, dan berjuang untuk terlibat secara sosial, serta mengabaikan kebutuhan kehidupan nyata.