"Itu (angkanya) sekitar Rp38 triliun sampai Rp39 triliun," tutur Harry.
Tingginya proyeksi tersebut, menurut Harry, seiring dengan optimisme kedua perusahaan terhadap potensi pertumbuhan industri otomotif nasional ke depan. Pendapat ini dibenarkan oleh Consumer Funding Business Head BDMN, Ivan Jaya.
"Kami melihat industri otomotif juga merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, sehingga kami secara grup tak ragu untuk fokus terhadap sektor ini," ujar Ivan, dalam kesempatan yang sama.
Di tahun lalu, menurut Ivan, kredit pemilikan motor (KPM) di Bank Danamin tercatat mencapai Rp44 triliun. Capaian ini ditargetkan dapat tumbuh sekitar 14 persen hingga 16 persen di tahun ini.
"Untuk menuju ke sana, kami sudah siapkan strateginya. Termasuk menambah anchor-anchor di pembiayaan. Begitu anchor-nya kita dapatkan, sampai ke bawah itu pembiayaan bisa kita dapatkan semua," tutur Ivan.
Tak hanya itu, lanjut Ivan, pihaknya juga mengedepankan digitalisasi lewat produk digital banking Danamon, yaitu D Bank Pro.